Analisis Tingkat Keramah Lingkungan Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut (Drift gillnet) di Perairan Lekok Kabupaten Pasuruan

Authors

  • Heni Wardania Rakhma Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
  • M Tajudin Noor Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
  • Exist Saraswati Universitas Dr. Soetomo, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.62951/manfish.v3i1.125

Keywords:

CCRF, Drift Gillnet, Environmentally Friendly, Fishing Gear

Abstract

Fishing activities are very worrying, due to fishing activities using fishing gear that is not environmentally friendly and not managed well, which can trigger resource damage in the future. This research aims to analyze the status of fishing gear based on environmentally friendly fishing gear categories and fishing units in accordance with the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). The research method used is a survey method and data collected through a process of field observation, interviews and questionnaires. The environmental friendliness of the Drift gillnet fishing gear has a value of 912 with a weight score of 30.40. The catches include Kembung, yellow selar, manyung, peperek, kuniran, gulamah, kerong, layur, mullet, talang-talang, tetengek, black pomfret, kurau, aru-aru, Sembilang, coral grouper, mud grouper. The catch rate value was 28 in November, while December had a catch rate value of 21,167.

References

Alwi, I. N., Hutapea, R. Y. F., & Ziliwu, B. W. (2020). Spesifikasi dan hasil tangkapan jaring insang di Desa Prapat Tunggal, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Aurelia Journal, 2(1), 39.

FAO. (1995). Code of conduct for responsible fisheries. FAO Fisheries Department.

Gazali, S., & Pius, B. (2020). Analisis identifikasi komposisi hasil tangkapan menggunakan alat tangkap jaring insang hanyut (drift gill net) di sekitar Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Identification analysis of.

Kurniawan, M., & Arief, R. (2019). Strategi konservasi berbasis komunitas untuk pengelolaan sumber daya pesisir di Kabupaten Rembang. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam, 6(3), 115–123.

Lestari, D. H., & Santi, P. (2018). Pengaruh metode penangkapan ikan terhadap keberlanjutan sumber daya ikan di Teluk Lampung. Jurnal Lingkungan dan Sumber Daya Alam, 10(2), 102–110.

Nurdin, A., & Hanifah, F. (2020). Evaluasi keberhasilan konservasi terumbu karang di Pulau Weh, Aceh. Jurnal Ilmu Kelautan, 7(3), 240–248.

Purnama, M., & Rahman, I. (2021). Dampak jaring insang terhadap kelestarian ekosistem laut di Pulau Seribu. Jurnal Ekosistem Laut, 4(2), 189–198.

Puspito, G. (2009). Perubahan sifat-sifat fisik mata jaringan insang hanyut setelah digunakan 5, 10, 15, dan 20 tahun. Jurnal Penelitian Sains, 12(3), 1–6.

Risamasu, F. J., Paulus, A. C., & Kangkan, L. A. (2019). Tingkat keramahan lingkungan bagan apung dan gill net yang beroperasi di Teluk Kupang. Jurnal Techo-Fish, 3(2).

Sima, A. M., Yunasfi, & Zulham, A. H. (2013). Identifikasi alat tangkap ikan ramah lingkungan di Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai.

Simanjuntak, P., & Siregar, H. (2021). Analisis keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam di wilayah pesisir Kabupaten Batubara. Jurnal Pesisir dan Lautan, 5(1), 85–98.

Subiyanto, H., & Pramesti, T. (2017). Peningkatan teknik penangkapan ikan ramah lingkungan di daerah pesisir. Jurnal Teknologi Perikanan, 10(1), 45–53.

Suharyono, A., & Prasetyo, P. (2021). Analisis dampak jaring insang terhadap populasi ikan di perairan Selat Sunda. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(1), 23–31.

Utami, T. R., & Kusnadi, A. (2020). Kontribusi pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat terhadap sektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ekonomi Pesisir, 12(4), 157–165.

Wibowo, E. T., & Setiawan, M. (2019). Pengaruh pengelolaan wilayah pesisir terhadap keberlanjutan sektor perikanan. Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 8(1), 50–58.

Downloads

Published

2025-02-26

How to Cite

Heni Wardania Rakhma, M Tajudin Noor, & Exist Saraswati. (2025). Analisis Tingkat Keramah Lingkungan Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut (Drift gillnet) di Perairan Lekok Kabupaten Pasuruan. Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Peternakan, 3(1), 46–52. https://doi.org/10.62951/manfish.v3i1.125

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>