Pengaruh Perbedaan Waktu Fermentasi Probiotik (Lactobacillus sp) yang Berbeda pada Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) DOC 80 di Bak Pemeliharaan

Authors

  • Oktovandiansyach Tegar Imanan Universitas Dr. Soetomo Surabaya
  • Didik Budiyanto Universitas Dr. Soetomo Surabaya
  • Sumaryam Sumaryam Universitas Dr. Soetomo Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.62951/manfish.v3i1.148

Keywords:

Artificial Feed, Fermentation, Lactobacillus sp, Vannamei Shrimp, Water Quality

Abstract

The addition of probiotics such as Lactobacillus sp to fermented feed is expected to improve nutrient digestibility, suppress the growth of pathogenic microorganisms, and improve feed conversion efficiency, thereby promoting optimal shrimp growth. This study used an experimental method on vannamei shrimp doc 80 using a complete randomized design (RAL) with four treatments: P0 (feed without fermentation as a control), P1 (feed fermentation for 0 hours 10ml/100g with Lactobacillus sp), P2 (feed fermentation for 24 hours with 10ml/100g Lactobacillus sp), P3 (feed fermentation for 48 hours 10ml/100g Lactobacillus sp), P3 (feed fermentation for 72 hours 10ml/100g Lactobacillus sp) by doing 6 repetitions which were carried out for 1 month/30 days in the maintenance tub. The results showed that Treatment A without fermentation gave absolute growth with an average of 1 gr, Treatment B with no fermentation gave absolute growth with an average of 1.89 grams, Treatment C with a fermentation time of 48 hours gave absolute weight growth with an average of 2.15 grams, Treatment D with no fermentation gave absolute growth with an average of 0.74 grams. Meanwhile, the water quality parameters during the study were obtained with water temperature ranging from 28.3-29.6o C, pH ranging from 7.8-8.0, and dissolved oxygen ranging from 4.03-4.66 mg/l. With the anova test, the absolute weight growth showed that with different fermentation time differences, there was a real effect on the growth of vannamei shrimp in C treatment, which was 2.15 gr. And in the results of the anova test, the four water quality parameters were not different between the treatments and were in the optimal range in the life of vannamei shrimp. Based on this study, it can be suggested that the optimal fermented feed is in the time range of 48 hours and there is further research for doc 80 and above.

References

Adel, M., et al. (2017). Peran probiotik dan pakan fermentasi dalam akuakultur. Nutrisi Akuakultur.

Aditya, R., Sutanto, A., & Suryana, E. (2021). Pengaruh probiotik dalam pakan terhadap pertumbuhan udang vannamei. Jurnal Akuakultur Indonesia.

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik perikanan Indonesia 2022.

Budianto, I., & Kusumaningrum, D. (2020). Optimalisasi penggunaan probiotik dalam pakan udang. Jurnal Perikanan Indonesia.

Dewi, I. C., Subariyanto, S., & Ernawati, E. (2023). Pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus sp. dan Bacillus sp. dengan dosis yang berbeda pada media pemeliharaan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (Litopenaeus vannamei). NEKTON: Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan.

FAO. (2019). Probiotik dalam akuakultur: Alat untuk budidaya ikan dan udang yang berkelanjutan.

Fuady, F. M. (2013). Pengaruh pengelolaan kualitas air terhadap kelulusan hidupan dan laju pertumbuhan udang vannamei (Litopenaeus vannamei).

Hartono, D. (2021). Pengaruh pakan fermentasi terhadap pertumbuhan udang. Jurnal Akuakultur Indonesia.

He, S., et al. (2019). Pakan fermentasi dalam akuakultur: Pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan dan kesehatan usus. Penelitian Akuakultur.

Jusadi, D., Gandara, E., & Mokoginta, I. (2004). Pengaruh penambahan probiotik Bacillus sp. pada pakan komersil terhadap konversi pakan dan pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Jurnal Akuakultur Indonesia, 3(1), 15-18.

Kaligis, E., Djokosetiyanlo, D., & Affandi, R. (2009). Pengaruh penambahan kalsium dan salinitas aklimasi terhadap peningkatan sintasan post larva udang vannamei (Litopenaeus Vannamei, Boe). Edisi Khusus. Jurnal Kelautan Nasional, 2(1), 101-108.

Kaligis, E., Djokosetiyanlo, D., & Affandi, R. (2009). Pengaruh penambahan kalsium dan salinitas aklimasi terhadap peningkatan sintasan post larva udang vannamei (Litopenaeus Vannamei, Boe). Edisi Khusus. Jurnal Kelautan Nasional, 2(1), 101-108.

Khasani, I. (2007). Aplikasi probiotik menuju sistem budi daya perikanan berkelanjutan. Media Akuakultur, 2(2), 86-90.

Li, Y., et al. (2015). Probiotik dalam akuakultur: Peran Lactobacillus dalam pertumbuhan dan respons imun. Imunologi Ikan & Kerang.

Nayak, S. K. (2010). Probiotik dan imunitas: Perspektif ikan. Imunologi Ikan & Kerang.

Nuryati, S., Subekti, S., & Nurhidayat. (2020). Efek probiotik Lactobacillus sp terhadap pertumbuhan ikan. Jurnal Biologi Tropika.

Putra, R., Ahmad, T., & Rahman, F. (2019). Optimasi dosis probiotik dalam pakan fermentasi untuk udang. Jurnal Ilmu Perikanan.

Putri, D. N., Susanti, E., & Widiastuti, R. (2019). Optimalisasi waktu fermentasi pakan dengan Bacillus subtilis untuk akuakultur. Jurnal Penelitian Akuakultur, 12(1), 45-53.

Rahayu, A. (2018). Fermentasi pakan sebagai upaya peningkatan kualitas nutrisi. Jurnal Pangan dan Gizi.

Ringo, E., et al. (2014). Probiotik dalam akuakultur: Tinjauan. Nutrisi Akuakultur.

Sari, D., Hartati, P., & Prihanto, A. (2020). Fermentasi pakan dengan probiotik untuk meningkatkan pertumbuhan udang. Jurnal Teknologi Lingkungan Akuakultur.

Setyawan, H. (2019). Pengaruh kualitas air terhadap kesehatan udang. Jurnal Akuatik.

Suprapto, R. (2020). Manfaat probiotik pada udang vannamei. Jurnal Teknologi Perikanan.

Susanto, M. (2020). Tantangan dan peluang budidaya udang vannamei. Jurnal Perikanan Terapan.

Tjandra, I. (2020). Pengelolaan kualitas air dengan probiotik di budidaya udang. Jurnal Teknologi Lingkungan Akuakultur.

Usman, S., Masriah, A., & Jamaluddin, R. (2022). Pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan post larva udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara pada wadah. FISHIANA Journal of Marine and Fisheries, 1(1), 21-32.

Verschuere, L., et al. (2010). Bakteri probiotik sebagai agen pengendali biologis dalam akuakultur. Ekologi Mikrobiologi dalam Kesehatan dan Penyakit.

Verschuere, L., Rombaut, G., Sorgeloos, P., & Verstraete, W. (2000). Bakteri probiotik sebagai agen pengendali biologis dalam akuakultur. Microbiology and Molecular Biology Reviews, 64(4), 655-671.

Wahyudi, R. (2020). Optimasi fermentasi pakan dengan probiotik untuk udang vannamei. Jurnal Akuakultur Indonesia.

Wang, Y.-B., et al. (2018). Probiotik dalam akuakultur: Manfaat bagi kesehatan, aplikasi teknologi, dan keterbatasan praktis. Tinjauan dalam Akuakultur.

Zhang, Y., et al. (2019). Dampak nutrisi dari pakan fermentasi terhadap pertumbuhan udang. Nutrisi Akuakultur.

Zokaeifar, H., et al. (2015). Pengaruh bakteri probiotik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup Penaeus vannamei. Akuakultur Internasional.

Downloads

Published

2025-03-18

How to Cite

Oktovandiansyach Tegar Imanan, Didik Budiyanto, & Sumaryam Sumaryam. (2025). Pengaruh Perbedaan Waktu Fermentasi Probiotik (Lactobacillus sp) yang Berbeda pada Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) DOC 80 di Bak Pemeliharaan. Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Peternakan, 3(1), 355–368. https://doi.org/10.62951/manfish.v3i1.148

Similar Articles

<< < 1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)